Thursday, 9 January 2014

Nilai Persahabatan

Cinta adalah fitrah alamiah manusia. Atas dasar inilah kita

melihat, bahwa setiap manusia tertarik kepada anggota-
anggota lain, di antara jenisnya dengan suatu kekuatan

internal (batiniah). Jadi, Kebutuhan naluriah ini harus

dipenuhi, dan setiap orang harus membangun hubungan

persaudaraan dengan individu atau kelompok-kelompok

lainnya sehingga bermanfaat secara sosial.

Cinta merupakan landasan dari rasa aman dan rasa senang.

Ia merupakan kebutuhan rohani yang paling dapat dirasakan,

dan tumbuh berkembang bersama waktu. Tidak ada yang

bernilai di dunia ini lebih daripada cinta.

Kesengsaraan dan penderitaan yang berasal dari perasaan

kehilangan sesuatu yang dicintai, merupakan malapetaka

bagi manusia; jiwa membutuhkan teman untuk tempat

berlindung, atau kita akan dicabik oleh tangan-tangan

ketidakamanan dan kegelisahan, dan menjadi korban

penindasan dunia kita sendiri. Dalam hal ini seorang ulama

mengatakan, "Rahasia kebahagiaan adalah memelihara

hubungan persaudaraan dengan dunia kita dengan tidak

menciptakan kekacauan. Orang-orang yang tidak dapat

mencintai sesama nya, tidak dapat hidup bebas dari

kegelisahan dan ketidakamanan."

Tali ikatan yang terbaik antara satu sama lain dalam suatu

masyarakat, adalah ikatan yang dibangun atas dasar

perasaan dan cinta yang sesungguhnya. Keharmonisan yang

ada antara dua jiwa akan membuat mereka berpadu dalam

dunia cinta dan persatuan. Dari sini lah dasar kebahagiaan

yang kekal itu tumbuh. Agar kebahagiaan Ini tetap

terpelihara, masing-masing orang harus menyingkirkan

berbagai perselisihan dan berkompromi tentang berbagai

persoalan, mengenai apa yang mesti mereka tolak dengan

sepantasnya.

Persahabatan yang paling bernilai adalah persahabatan yang

tidak dibangun atas dasar kepentingan pribadi tetapi di atas

kepentingan bersama dengan cinta, persaudaraan, dan

mampu memuaskan jiwa manusia yang membutuhkan cinta

dan kesenangan. Seseorang yang memperkenalkan dirinya

sebagai seorang sahabat yang setia, tidak semestinya

menimbulkan masalah yang dapat menggoncangkan

perasaan sahabat nya; semestinya ia berusaha untuk

menghilangkan berbagai penderitaan dan petaka yang

menimpa hati sahabat nya, dan menunjukkan taman-taman

harapan dan kemenangan kepada nya. Orang-orang yang

mengharapkan cinta dari orang lain, mesti mempunyai

kemampuan untuk memberikan hal yang sama lebih dari

yang mereka bayangkan. Menurut seorang ulama, "Hidup

kita seperti suatu daerah pegunungan, setiap seorang yang

berteriak akan mendengar kembali gema nya, orang-orang

yang hatinya penuh dengan kecintaan kepada orang lain akan

mengalami hal yang serupa dari mereka. Memang benar,

bahwa kehidupan materi terjadi karena ada saling memberi

antara sesama manusia. Kami tidak bermaksud mengatakan

kehidupan rohani itu juga dibangun di atas landasan yang

sama, tetapi bagaimana mungkin mengharapkan

kepercayaan dari orang lain tanpa juga bersikap amanah

kepada mereka? Dan bagaimana mungkin seseorang

mengharapkan cinta dari orang lain tanpa terlebih dahulu

mencintai mereka?"

Sikap saling mempengaruhi satu sama lain bisa memburuk

jika tidak dibangun di atas cinta dan kejujuran dari kedua

belah pihak.

Jika kemunafikan menguasai hati dan kehidupan manusia;

jika penjilatan menggantikan kejujuran dan persahabatan,

keharmonisan dan simpati akan menjadi lemah dan

semangat kerja sama akan terampas dari kehidupan

masyarakat.

Tidak diragukan lagi, banyak di antara kita yang pernah

bertemu dengan orang lain dalam masyarakat yang di dalam

hatinya terdapat cinta atau emosi yang palsu; mereka

menyembunyikan diri mereka yang sesungguhnya di balik

topeng cinta. Tetapi seringkali kita mampu melihat yang

sebenarnya ada di balik topeng nya, dan akibatnya.

hubungan kita yang terus menerus dengan mereka dapat

merusak topeng-topeng mereka.

Sesungguhnya, salah satu prasyarat kebahagiaan dan metode

yang efektif dalam mengembangkan rohani adalah

persahabatan yang sesungguhnya dengan orang-orang yang

berbudi luhur. Karena berbagai pemikiran pribadi itu

berkembang di bawah bayang persahabatan semacam ini,

maka di dalamnya rohani akan tumbuh sampai ke tingkat

kesalehan dan akhlak yang mulia. Oleh karena itu, adalah

penting untuk secara hati-hati menguji orang-orang yang

akan menjadi sahabat, Adalah suatu kesalahan yang tidak

dapat dimaafkan bila membangun persahabatan dengan

orang-orang yang kejujuran dan kesucian nya tidak teruji,

sebab manusia mudah sekali terbentuk oleh watak-watak

orang lain melalui hubungan timbal balik di antara mereka.

Hubungan yang negatif merupakan suatu ancaman atas

kebahagiaan umat manusia.

di Ambil dari ebook
PSIKOLOGI ISLAM

Membangun Kembali Moral Generasi Muda

 karya Sayyid Mujtaba Musavi Lari

0 komentar:

Post a Comment