REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Ketika dihadapkan pada pertanyaan “Siapa pahlawan anda?”, kebanyakan orang akan langsung berfikir tentang bintang film atau penyanyi.
Namun, penelitian baru menunjukan, 85 persen remaja usia 16-24 tahun menganggap ibu mereka adalah pahlawan dibanding para selebritas. Remaja-remaja ini pun menjadikan ibu dan keluarga mereka sebagai tokoh yang perlu diteladani.
Penelitian ini dilakukan oleh Lembaga Konsultasi Voxburner. Sebanyak 67 persen dari remaja tersebut mendefinisikan pahlawan sebagai orang yang bisa mempengaruhi dan mendidik orang lain. Sisanya berpendapat pahlawan adalah orang yang memberikan inspirasi, berdedikasi, dan dapat memotivasi orang lain.
Melihat hasil ini, Luke Mitchell, Kepala Konsultan Voxburner, berpendapat hasil ini membuktikan, saat ini, orang-orang terkenal tidak lagi dijadikan pahlawan. Orang-orang terdekat justru cenderung lebih menginspirasi dan memotivasi.
“Hal ini juga disebabkan fakta bahwa remaja 16-24 tahun saat ini, memiliki hubungan yang lebih dekat dengan orangtua mereka, dibanding generasi sebelumnya,” kata Luke Mitchell, dilansir dari Female First.
Dunia luar, katanya, sering memberikan ketidakpastian bagi remaja. Sehingga, mereka menganggap ibu sebagai simbol stabilitas dan keamanan untuk mereka. Hal ini semakin diperkuat dengan kondisi orangtua saat ini yang bisa lebih memahami dan mendukung mimpi anak-anak mereka.
“Generasi ini tidak hanya melihat seseorang dari cangkangnya saja,” lanjut Mitchell.
Menurutnya, cerita-cerita negatif tentang orang terkenal sudah mempengaruhi pandangan anak muda mengenai definisi pahlawan. Kisah tentang selebriti yang berseteru di lokasi syuting, atau selebriti yang terkena narkoba, jelas bukan panutan yang baik.
Red: Indira Rezkisari
Rep: MG ROL 25
republikaonline.com
Namun, penelitian baru menunjukan, 85 persen remaja usia 16-24 tahun menganggap ibu mereka adalah pahlawan dibanding para selebritas. Remaja-remaja ini pun menjadikan ibu dan keluarga mereka sebagai tokoh yang perlu diteladani.
Penelitian ini dilakukan oleh Lembaga Konsultasi Voxburner. Sebanyak 67 persen dari remaja tersebut mendefinisikan pahlawan sebagai orang yang bisa mempengaruhi dan mendidik orang lain. Sisanya berpendapat pahlawan adalah orang yang memberikan inspirasi, berdedikasi, dan dapat memotivasi orang lain.
Melihat hasil ini, Luke Mitchell, Kepala Konsultan Voxburner, berpendapat hasil ini membuktikan, saat ini, orang-orang terkenal tidak lagi dijadikan pahlawan. Orang-orang terdekat justru cenderung lebih menginspirasi dan memotivasi.
“Hal ini juga disebabkan fakta bahwa remaja 16-24 tahun saat ini, memiliki hubungan yang lebih dekat dengan orangtua mereka, dibanding generasi sebelumnya,” kata Luke Mitchell, dilansir dari Female First.
Dunia luar, katanya, sering memberikan ketidakpastian bagi remaja. Sehingga, mereka menganggap ibu sebagai simbol stabilitas dan keamanan untuk mereka. Hal ini semakin diperkuat dengan kondisi orangtua saat ini yang bisa lebih memahami dan mendukung mimpi anak-anak mereka.
“Generasi ini tidak hanya melihat seseorang dari cangkangnya saja,” lanjut Mitchell.
Menurutnya, cerita-cerita negatif tentang orang terkenal sudah mempengaruhi pandangan anak muda mengenai definisi pahlawan. Kisah tentang selebriti yang berseteru di lokasi syuting, atau selebriti yang terkena narkoba, jelas bukan panutan yang baik.
Red: Indira Rezkisari
Rep: MG ROL 25
republikaonline.com
0 komentar:
Post a Comment