Monday 13 January 2014

Pengaruh-pengaruh Sifat Optimis

Demikian pula, dalam sistem tubuh yang rusak karena

berbagai macam penyakit, keharmonisan pemikiran yang

dimiliki seseorang juga akan rusak karena berbagai faktor

yang berbeda-beda dan sifat-sifat yang buruk. Meskipun ada

kekuatan berpikir, namun ia tidak dapat berdiri sendiri dan

tidak bebas dari sikap perilaku seseorang. Oleh karena itu,

manusia hanya dapat merasa bahagia bila ia melaksanakan

cara-cara yang baik yang sesuai dengan pemikiran, sikap dan

antusiasnya. Adalah tanggung jawab manusia untuk

mencabut akar dari sifat-sifat yang menggelapi kesenangan

dan kebahagiaannya.

Dua unsur yang membantu menciptakan pemikiran yang

harmonis adalah optimisme dan pandangan positif terhadap

kehidupan dan lain-lainnya. Optimisme dan harapan-harapan

yang positif tentang hal-hal di sekeliling Anda, merupakan

jaminan kesenangan atas mereka yang hidup dalam

lingkungan kemanusiaan.

Lawan dari optimisme adalah pesimisme dan pikiran yang

buruk tentang sesuatu: sifat ini menjaga kemampuan berpikir

secara benar dan mengurangi kemampuan untuk bergerak ke

arah kesempurnaan. Sifat optimis dapat digambarkan

sebagai cahaya dalam kegelapan dan memperluas wawasan

berpikir. Dengan optimisme, cinta akan kebaikan tumbuh di

dalam diri manusia, dan menumbuhkan perkembangan baru

dalam pandangan nya tentang kehidupan. Ia memberi

kemampuan kepada manusia untuk melihat warna

kehidupan menjadi lebih indah, karena ia memiliki

kemampuan untuk mengamati semua orang dengan suatu

sinar dan kekuatan baru guna memutuskan secara sama dan

adil satu sama lain. Derita orang yang optimis akan sirna dan

harapannya bertambah, jika memelihara bubungan lahiriah

dan batiniah dengan berbagai macam unsur masyarakat

melalui perilaku yang paling baik.

Tidak ada satu penyebab pun yang mampu mengurangi

jumlah problema dalam kehidupan manusia seperti yang

diperankan optimisme. Ciri-ciri kebahagiaan itu lebih rampak

pada wajah-wajah orang yang optimis, tidak saja dalam hal

kepuasan tetapi juga seluruh kehidupan, baik dalam situasi

yang positif maupun negatif. Di setiap saat sinar kebahagiaan

menerangi jiwa orang yang optimis.

Kebutuhan untuk memperoleh kepercayaan orang lain itu

penting. Agar kepercayaan itu ada di antara individu, maka

sikap optimis itu haruslah menjadi bagian dari kehidupan

mereka. Ini merupakan fakta yang memiliki pengaruh

langsung atas kebahagiaan individu dan masyarakat.

Kepercayaan di antara para anggota masyarakat merupakan

sebab yang penting dalam memajukan masyarakat tersebut.

Lawan dari sifat ini adalah curiga; kecurigaan selalu dapat

menjadi unsur yang merusak di masa mendatang.

Komunikasi yang lebih dalam antara berbagai macam unsur

dalam masyarakat akan membawa perkembangan dan

kemajuan lebih cepat. Di antara akibat dari sikap optimis

adalah keharmonisan, kerja sama atau gotong royong dan

kepercayaan. Selain itu, kedamaian dalam kehidupan sosial

hanya dapat dinikmati jika hubungan antara para anggota

nya dibangun atas dasar kasih sayang, serta kepercayaan dan

prasangka-prasangka yang baik terhadap sesama nya.

Seorang sarjana yang bergelut dalam bidang ini berkata:

Prasangka baik itu merupakan suatu ciri dari

kepercayaan, dan tiada yang bisa diraih tanpa

kepercayaan dan harapan.

Bila kepercayaan seseorang bertambah kepada orang lain,

maka kepercayaan kepada dirinya pun bertambah, ini adalah

salah satu di antara kejadian yang pasti terjadi dalam

masyarakat. Hingga di sini jangan sampai kita tidak

mengetahui, bahwa ada suatu perbedaan besar antara sifat

optimis dan percaya kepada. orang lain, serta lekas percaya

yang tiada alasan. Kepercayaan bukanlah berarti bahwa

seorang muslim harus sepenuhnya tunduk kepada orang

yang tidak ia kenal, atau mendengarkan apa yang mereka

katakan tanpa menyelidiki yang sebenarnya dan mengujinya.

Sebaliknya, kita tidak dapat menyamaratakan konsep

kepercayaan dengan memasukkan orang-orang yang secara

jelas kejahatan dan kezaliman mereka. Dengan kata lain,

kepercayaan memiliki kekecualian dan harus memisahkan

beberapa anggota masyarakat di bawah kondisi-kondisi

tertentu. Sebenarnya, orang yang penuh kepercayaan akan

mempraktekkan penelitian yang cermat, dan menelaah

berbagai kesimpulan yang diharapkan dalam setiap masalah.

Oleh karana itu, tingkah laku nya dibangun di atas jalan

pencegahan dan kehati-hatian, dan berbagai tindakannya

bergantung kepada pengujian yang hati-hati dan pemikiran

yang mendalam.


di Ambil dari ebook
PSIKOLOGI ISLAM

Membangun Kembali Moral Generasi Muda

 karya Sayyid Mujtaba Musavi Lari

0 komentar:

Post a Comment