Saturday 11 January 2014

Rasulullah: Suri Teladan yang Sempurna

Kita semua tahu, bahwa salah satu faktor terpenting dari

kemajuan lslam adalah akhlak mulia Rasulullah Saw. Ini

adalah fakta yang dinyatakan dalam AI-Quran, di mana Allah

Yang Maha Perkasa berfirman:

"Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekeliling mu".

Rasulullah Saw memperlakukan semua orang secara sama.

Cinta nya yang mendalam dan tak terlukis kan atas umat

manusia tercermin secara sempurna di dalam dirinya, Beliau

memenuhi segala kebutuhan kaum Muslimin secara sama.

"Dan Rasulullah Saw. membagi waktunya di antara

para sahabat nya; beliau akan hadir untuk ini dan itu

secara sama".

Beliau juga mengecam sifat buruk, berulangkali beliau

berkata:

"Sifat buruk itu kejahatan, dan yang terburuk di

antara kamu adalah yang bersifat buruk".

dan:

"Wahai putera-putera Abdul Muthalib,

sesungguhnya kalian tidak akan (sanggup) untuk

memuaskan umat dengan uang kalian, oleh karena

itu temui lah mereka dengan wajah ceria dan tingkah

laku yang menyenangkan".

(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 222)

Anas bin Malik, hamba sahaya Rasulullah Saw., berkata

tatkala ia ingat akan akhlak mulia Rasulullah Saw.:

Aku telah membantu Nabi Saw selama sepuluh

tahun, selama itu beliau tidak pernah berkata 'uh'

(seolah-olah mengeluh) kepada ku sehubungan

dengan memandang apa-apa yang aku kerjakan atau

tidak aku kerjakan.

(Fadhail Al-Khamsah, jilid I, hal. 119)

Selain itu akhlak yang baik dan wajah ceria merupakan

penyebab yang memanjangkan umur. Dalam hal ini Imam

Ja'far Ash-Shadiq a.s. berkata:

Kebaikan dan tingkah laku yang baik membuat tanah

menjadi subur dan memanjangkan umur.

(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)

Berkenaan dengan ini Dr. Sanderson menulis:

Kebaikan merupakan faktor penting dalam

berperilaku dan ia mencegah keburukan penyakit.

Banyak obat yang mempunyai efek sampingan yang

tidak diinginkan bersamaan dengan penyembuhan

nya yang bersifat sementara; sedangkan kebaikan

menyebabkan kesembuhan untuk selama-lamanya

terhadap semua bagian tubuh... Kebaikan

menggerakkan segala kekuatan tubuh. Peredaran

darah pada orang-orang yang berkelakuan baik itu

bagus, dan pernafasan mereka pun lebih baik....

Ada suatu pernyataan yang indah dari Imam Ja'far a.s. Beliau

berkata, bahwa ada suatu hubungan langsung antara

kebaikan dan perilaku yang baik, keduanya berada di antara

faktor-faktor yang memperpanjang kehidupan. Alasan di

balik ini adalah, bahwa orang-orang yang baik merasakan

suatu perasaan bahagia dan puas, jadi kebaikan dan perilaku

yang baik itu memiliki efek-efek yang sama. Imam Ja'far as.

juga memandang unsur-unsur tingkah laku ini guna mencapai

kebahagiaan tatkala beliau' berkata:

Bagian dari kebahagiaan manusia adalah akhlak nya

yang baik.

(Mustadrak Wasa'il, jilid II, hal. 83)

Dalam hal ini Samuel Smiles menambahkan:

Perilaku yang baik dan emosi yang seimbang

mempunyai efek atas perkembangan dan

kebahagiaan manusia, seperti kekuatan dan naluri

lainnya. Sebenarnya kebahagiaan seseorang sebagian

besar berhubungan dengan kasih sayang dan

perilaku yang baik.

Di samping itu perilaku yang baik memudahkan kehidupan

dan meningkatkan nafkah atau penghidupan dan

keharmonisan. Imam Ali a.s. berkata:

Tingkah laku yang baik memberikan penghidupan

secara royal dan membuat para sahabat (lebih)

dekat.

(Ghurar Al-Hikam, hal. 279)

S. Marden menulis dalam buku nya sebagai berikut:

Saya kenal, manajer restauran yang menjadi sangat

kaya dan populer karena tingkah laku nya yang baik.

Saya perhatikan, bahwa para pelancong dan turis

datang dari tempat yang jauh untuk mencapai

restaurannya, mereka berbuat demikian karena

mereka menyukai lingkungan nya yang leluasa dan

menyenangkan dalam restauran ini. Ketika para

pelanggan tiba di restauran, sang manajer dengan

wajah yang ceria menyambut mereka dengan cara

yang tidak ada bandingnya. Mereka tidak mengeluh

sebagaimana biasa Anda temukan di restauran-
restauran lainnya. Di restauran ini karyawan nya

mencoba menunjukkan sifat ramah dan membina

hubungan secara akrab dengan para pelanggan nya.

Para karyawan nya banyak tersenyum dan

memberikan perhatian khusus dalam melayani para

pelanggan, perhatian ini berangkat dari cinta dan

kasih terhadap para tamu nya. Para karyawan ini

membina suatu hubungan dengan para tamu nya

sedemikian rupa, sehingga para tamu tidak hanya

merasa bahwa mereka pasti kembali lagi, tetapi juga

berharap membawa teman-teman mereka. Jelas,

betapa metode ini efektif dalam menarik para

pelanggan baru.

Ia menambahkan:

Perilaku yang baik tidak begitu memainkan peranan

penting di sepanjang sejarah dibandingkan dengan

saat ini. Ia telah menjadi modal bagi orang-orang

yang hendak membawa kebahagiaan dan

keberhasilan dalam hidup mereka.

Imam Ja'far a.s. memasukkan sifat ceria di antara tanda-
tanda seseorang yang berakal. Beliau berkata:

Orang-orang yang memiliki akal yang paling

sempurna di antara manusia, adalah orang-orang

yang memiliki tingkah laku yang paling baik.

(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 201)

Samuel Smiles berkata:

Sejarah menunjukkan kepada kita, bahwa orang-
orang yang paling jenius adalah orang-orang yang

bahagia dan optimis, karena mereka menyadari

makna hidup yang sesungguhnya, dan mereka

mencoba mewujudkan akal budi mereka di dalam

daging mereka. Bila seseorang berpikir tentang

berbagai prestasi mereka, secara jelas dapat

dipahami jiwa dan pemikiran mereka yang sehat

serta kebaikan dan antusiasme mereka. Orang-orang

yang berjiwa besar dan orang-orang yang paling

cerdas memiliki wajah ceria dan bahagia. Tingkah

laku mereka merupakan teladan bagi orang-orang

yang setia kepada mereka, dan terpengaruh oleh

tingkah laku mereka, karenanya mengikuti sinar

kebaikan mereka dan kebahagiaan yang alami.

Yang mulia Rasulullah Saw. bersabda:

"Sifat yang paling penting yang akan membawa

umat ke surga, adalah takut kepada Allah dan Akhlak

yang mulia."

(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)

Maka dari itu, adalah suatu kewajiban atas siapa pun yang

mempunyai akal, dan yang berkeinginan untuk membina

hidup mulia untuk mencapai modal spiritual yang tak ternilai

ini, yaitu akhlak yang baik. Untuk menghapus sifat yang tidak

diinginkan, manusia membutuhkan dorongan yang sungguh-
sungguh untuk mencapai tujuan ini. Pandangan sekilas

terhadap orang-orang yang merugi -yakni yang memiliki

perilaku buruk- akan memberikan dorongan kepada nya

untuk berjuang keras menghapus perilaku-perilaku buruk

semacam itu.


di Ambil dari ebook
PSIKOLOGI ISLAM

Membangun Kembali Moral Generasi Muda

 karya Sayyid Mujtaba Musavi Lari

0 komentar:

Post a Comment