Kita semua tahu, bahwa salah satu faktor terpenting dari
kemajuan lslam adalah akhlak mulia Rasulullah Saw. Ini
adalah fakta yang dinyatakan dalam AI-Quran, di mana Allah
Yang Maha Perkasa berfirman:
"Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekeliling mu".
Rasulullah Saw memperlakukan semua orang secara sama.
Cinta nya yang mendalam dan tak terlukis kan atas umat
manusia tercermin secara sempurna di dalam dirinya, Beliau
memenuhi segala kebutuhan kaum Muslimin secara sama.
"Dan Rasulullah Saw. membagi waktunya di antara
para sahabat nya; beliau akan hadir untuk ini dan itu
secara sama".
Beliau juga mengecam sifat buruk, berulangkali beliau
berkata:
"Sifat buruk itu kejahatan, dan yang terburuk di
antara kamu adalah yang bersifat buruk".
dan:
"Wahai putera-putera Abdul Muthalib,
sesungguhnya kalian tidak akan (sanggup) untuk
memuaskan umat dengan uang kalian, oleh karena
itu temui lah mereka dengan wajah ceria dan tingkah
laku yang menyenangkan".
(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 222)
Anas bin Malik, hamba sahaya Rasulullah Saw., berkata
tatkala ia ingat akan akhlak mulia Rasulullah Saw.:
Aku telah membantu Nabi Saw selama sepuluh
tahun, selama itu beliau tidak pernah berkata 'uh'
(seolah-olah mengeluh) kepada ku sehubungan
dengan memandang apa-apa yang aku kerjakan atau
tidak aku kerjakan.
(Fadhail Al-Khamsah, jilid I, hal. 119)
Selain itu akhlak yang baik dan wajah ceria merupakan
penyebab yang memanjangkan umur. Dalam hal ini Imam
Ja'far Ash-Shadiq a.s. berkata:
Kebaikan dan tingkah laku yang baik membuat tanah
menjadi subur dan memanjangkan umur.
(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)
Berkenaan dengan ini Dr. Sanderson menulis:
Kebaikan merupakan faktor penting dalam
berperilaku dan ia mencegah keburukan penyakit.
Banyak obat yang mempunyai efek sampingan yang
tidak diinginkan bersamaan dengan penyembuhan
nya yang bersifat sementara; sedangkan kebaikan
menyebabkan kesembuhan untuk selama-lamanya
terhadap semua bagian tubuh... Kebaikan
menggerakkan segala kekuatan tubuh. Peredaran
darah pada orang-orang yang berkelakuan baik itu
bagus, dan pernafasan mereka pun lebih baik....
Ada suatu pernyataan yang indah dari Imam Ja'far a.s. Beliau
berkata, bahwa ada suatu hubungan langsung antara
kebaikan dan perilaku yang baik, keduanya berada di antara
faktor-faktor yang memperpanjang kehidupan. Alasan di
balik ini adalah, bahwa orang-orang yang baik merasakan
suatu perasaan bahagia dan puas, jadi kebaikan dan perilaku
yang baik itu memiliki efek-efek yang sama. Imam Ja'far as.
juga memandang unsur-unsur tingkah laku ini guna mencapai
kebahagiaan tatkala beliau' berkata:
Bagian dari kebahagiaan manusia adalah akhlak nya
yang baik.
(Mustadrak Wasa'il, jilid II, hal. 83)
Dalam hal ini Samuel Smiles menambahkan:
Perilaku yang baik dan emosi yang seimbang
mempunyai efek atas perkembangan dan
kebahagiaan manusia, seperti kekuatan dan naluri
lainnya. Sebenarnya kebahagiaan seseorang sebagian
besar berhubungan dengan kasih sayang dan
perilaku yang baik.
Di samping itu perilaku yang baik memudahkan kehidupan
dan meningkatkan nafkah atau penghidupan dan
keharmonisan. Imam Ali a.s. berkata:
Tingkah laku yang baik memberikan penghidupan
secara royal dan membuat para sahabat (lebih)
dekat.
(Ghurar Al-Hikam, hal. 279)
S. Marden menulis dalam buku nya sebagai berikut:
Saya kenal, manajer restauran yang menjadi sangat
kaya dan populer karena tingkah laku nya yang baik.
Saya perhatikan, bahwa para pelancong dan turis
datang dari tempat yang jauh untuk mencapai
restaurannya, mereka berbuat demikian karena
mereka menyukai lingkungan nya yang leluasa dan
menyenangkan dalam restauran ini. Ketika para
pelanggan tiba di restauran, sang manajer dengan
wajah yang ceria menyambut mereka dengan cara
yang tidak ada bandingnya. Mereka tidak mengeluh
sebagaimana biasa Anda temukan di restauran-
restauran lainnya. Di restauran ini karyawan nya
mencoba menunjukkan sifat ramah dan membina
hubungan secara akrab dengan para pelanggan nya.
Para karyawan nya banyak tersenyum dan
memberikan perhatian khusus dalam melayani para
pelanggan, perhatian ini berangkat dari cinta dan
kasih terhadap para tamu nya. Para karyawan ini
membina suatu hubungan dengan para tamu nya
sedemikian rupa, sehingga para tamu tidak hanya
merasa bahwa mereka pasti kembali lagi, tetapi juga
berharap membawa teman-teman mereka. Jelas,
betapa metode ini efektif dalam menarik para
pelanggan baru.
Ia menambahkan:
Perilaku yang baik tidak begitu memainkan peranan
penting di sepanjang sejarah dibandingkan dengan
saat ini. Ia telah menjadi modal bagi orang-orang
yang hendak membawa kebahagiaan dan
keberhasilan dalam hidup mereka.
Imam Ja'far a.s. memasukkan sifat ceria di antara tanda-
tanda seseorang yang berakal. Beliau berkata:
Orang-orang yang memiliki akal yang paling
sempurna di antara manusia, adalah orang-orang
yang memiliki tingkah laku yang paling baik.
(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 201)
Samuel Smiles berkata:
Sejarah menunjukkan kepada kita, bahwa orang-
orang yang paling jenius adalah orang-orang yang
bahagia dan optimis, karena mereka menyadari
makna hidup yang sesungguhnya, dan mereka
mencoba mewujudkan akal budi mereka di dalam
daging mereka. Bila seseorang berpikir tentang
berbagai prestasi mereka, secara jelas dapat
dipahami jiwa dan pemikiran mereka yang sehat
serta kebaikan dan antusiasme mereka. Orang-orang
yang berjiwa besar dan orang-orang yang paling
cerdas memiliki wajah ceria dan bahagia. Tingkah
laku mereka merupakan teladan bagi orang-orang
yang setia kepada mereka, dan terpengaruh oleh
tingkah laku mereka, karenanya mengikuti sinar
kebaikan mereka dan kebahagiaan yang alami.
Yang mulia Rasulullah Saw. bersabda:
"Sifat yang paling penting yang akan membawa
umat ke surga, adalah takut kepada Allah dan Akhlak
yang mulia."
(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)
Maka dari itu, adalah suatu kewajiban atas siapa pun yang
mempunyai akal, dan yang berkeinginan untuk membina
hidup mulia untuk mencapai modal spiritual yang tak ternilai
ini, yaitu akhlak yang baik. Untuk menghapus sifat yang tidak
diinginkan, manusia membutuhkan dorongan yang sungguh-
sungguh untuk mencapai tujuan ini. Pandangan sekilas
terhadap orang-orang yang merugi -yakni yang memiliki
perilaku buruk- akan memberikan dorongan kepada nya
untuk berjuang keras menghapus perilaku-perilaku buruk
semacam itu.
kemajuan lslam adalah akhlak mulia Rasulullah Saw. Ini
adalah fakta yang dinyatakan dalam AI-Quran, di mana Allah
Yang Maha Perkasa berfirman:
"Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekeliling mu".
Rasulullah Saw memperlakukan semua orang secara sama.
Cinta nya yang mendalam dan tak terlukis kan atas umat
manusia tercermin secara sempurna di dalam dirinya, Beliau
memenuhi segala kebutuhan kaum Muslimin secara sama.
"Dan Rasulullah Saw. membagi waktunya di antara
para sahabat nya; beliau akan hadir untuk ini dan itu
secara sama".
Beliau juga mengecam sifat buruk, berulangkali beliau
berkata:
"Sifat buruk itu kejahatan, dan yang terburuk di
antara kamu adalah yang bersifat buruk".
dan:
"Wahai putera-putera Abdul Muthalib,
sesungguhnya kalian tidak akan (sanggup) untuk
memuaskan umat dengan uang kalian, oleh karena
itu temui lah mereka dengan wajah ceria dan tingkah
laku yang menyenangkan".
(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 222)
Anas bin Malik, hamba sahaya Rasulullah Saw., berkata
tatkala ia ingat akan akhlak mulia Rasulullah Saw.:
Aku telah membantu Nabi Saw selama sepuluh
tahun, selama itu beliau tidak pernah berkata 'uh'
(seolah-olah mengeluh) kepada ku sehubungan
dengan memandang apa-apa yang aku kerjakan atau
tidak aku kerjakan.
(Fadhail Al-Khamsah, jilid I, hal. 119)
Selain itu akhlak yang baik dan wajah ceria merupakan
penyebab yang memanjangkan umur. Dalam hal ini Imam
Ja'far Ash-Shadiq a.s. berkata:
Kebaikan dan tingkah laku yang baik membuat tanah
menjadi subur dan memanjangkan umur.
(Wasa’il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)
Berkenaan dengan ini Dr. Sanderson menulis:
Kebaikan merupakan faktor penting dalam
berperilaku dan ia mencegah keburukan penyakit.
Banyak obat yang mempunyai efek sampingan yang
tidak diinginkan bersamaan dengan penyembuhan
nya yang bersifat sementara; sedangkan kebaikan
menyebabkan kesembuhan untuk selama-lamanya
terhadap semua bagian tubuh... Kebaikan
menggerakkan segala kekuatan tubuh. Peredaran
darah pada orang-orang yang berkelakuan baik itu
bagus, dan pernafasan mereka pun lebih baik....
Ada suatu pernyataan yang indah dari Imam Ja'far a.s. Beliau
berkata, bahwa ada suatu hubungan langsung antara
kebaikan dan perilaku yang baik, keduanya berada di antara
faktor-faktor yang memperpanjang kehidupan. Alasan di
balik ini adalah, bahwa orang-orang yang baik merasakan
suatu perasaan bahagia dan puas, jadi kebaikan dan perilaku
yang baik itu memiliki efek-efek yang sama. Imam Ja'far as.
juga memandang unsur-unsur tingkah laku ini guna mencapai
kebahagiaan tatkala beliau' berkata:
Bagian dari kebahagiaan manusia adalah akhlak nya
yang baik.
(Mustadrak Wasa'il, jilid II, hal. 83)
Dalam hal ini Samuel Smiles menambahkan:
Perilaku yang baik dan emosi yang seimbang
mempunyai efek atas perkembangan dan
kebahagiaan manusia, seperti kekuatan dan naluri
lainnya. Sebenarnya kebahagiaan seseorang sebagian
besar berhubungan dengan kasih sayang dan
perilaku yang baik.
Di samping itu perilaku yang baik memudahkan kehidupan
dan meningkatkan nafkah atau penghidupan dan
keharmonisan. Imam Ali a.s. berkata:
Tingkah laku yang baik memberikan penghidupan
secara royal dan membuat para sahabat (lebih)
dekat.
(Ghurar Al-Hikam, hal. 279)
S. Marden menulis dalam buku nya sebagai berikut:
Saya kenal, manajer restauran yang menjadi sangat
kaya dan populer karena tingkah laku nya yang baik.
Saya perhatikan, bahwa para pelancong dan turis
datang dari tempat yang jauh untuk mencapai
restaurannya, mereka berbuat demikian karena
mereka menyukai lingkungan nya yang leluasa dan
menyenangkan dalam restauran ini. Ketika para
pelanggan tiba di restauran, sang manajer dengan
wajah yang ceria menyambut mereka dengan cara
yang tidak ada bandingnya. Mereka tidak mengeluh
sebagaimana biasa Anda temukan di restauran-
restauran lainnya. Di restauran ini karyawan nya
mencoba menunjukkan sifat ramah dan membina
hubungan secara akrab dengan para pelanggan nya.
Para karyawan nya banyak tersenyum dan
memberikan perhatian khusus dalam melayani para
pelanggan, perhatian ini berangkat dari cinta dan
kasih terhadap para tamu nya. Para karyawan ini
membina suatu hubungan dengan para tamu nya
sedemikian rupa, sehingga para tamu tidak hanya
merasa bahwa mereka pasti kembali lagi, tetapi juga
berharap membawa teman-teman mereka. Jelas,
betapa metode ini efektif dalam menarik para
pelanggan baru.
Ia menambahkan:
Perilaku yang baik tidak begitu memainkan peranan
penting di sepanjang sejarah dibandingkan dengan
saat ini. Ia telah menjadi modal bagi orang-orang
yang hendak membawa kebahagiaan dan
keberhasilan dalam hidup mereka.
Imam Ja'far a.s. memasukkan sifat ceria di antara tanda-
tanda seseorang yang berakal. Beliau berkata:
Orang-orang yang memiliki akal yang paling
sempurna di antara manusia, adalah orang-orang
yang memiliki tingkah laku yang paling baik.
(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 201)
Samuel Smiles berkata:
Sejarah menunjukkan kepada kita, bahwa orang-
orang yang paling jenius adalah orang-orang yang
bahagia dan optimis, karena mereka menyadari
makna hidup yang sesungguhnya, dan mereka
mencoba mewujudkan akal budi mereka di dalam
daging mereka. Bila seseorang berpikir tentang
berbagai prestasi mereka, secara jelas dapat
dipahami jiwa dan pemikiran mereka yang sehat
serta kebaikan dan antusiasme mereka. Orang-orang
yang berjiwa besar dan orang-orang yang paling
cerdas memiliki wajah ceria dan bahagia. Tingkah
laku mereka merupakan teladan bagi orang-orang
yang setia kepada mereka, dan terpengaruh oleh
tingkah laku mereka, karenanya mengikuti sinar
kebaikan mereka dan kebahagiaan yang alami.
Yang mulia Rasulullah Saw. bersabda:
"Sifat yang paling penting yang akan membawa
umat ke surga, adalah takut kepada Allah dan Akhlak
yang mulia."
(Wasa'il Asy-Syi'ah, jilid II, hal. 221)
Maka dari itu, adalah suatu kewajiban atas siapa pun yang
mempunyai akal, dan yang berkeinginan untuk membina
hidup mulia untuk mencapai modal spiritual yang tak ternilai
ini, yaitu akhlak yang baik. Untuk menghapus sifat yang tidak
diinginkan, manusia membutuhkan dorongan yang sungguh-
sungguh untuk mencapai tujuan ini. Pandangan sekilas
terhadap orang-orang yang merugi -yakni yang memiliki
perilaku buruk- akan memberikan dorongan kepada nya
untuk berjuang keras menghapus perilaku-perilaku buruk
semacam itu.
di Ambil dari ebook
PSIKOLOGI ISLAM
Membangun Kembali Moral Generasi Muda
karya Sayyid Mujtaba Musavi Lari
Membangun Kembali Moral Generasi Muda
karya Sayyid Mujtaba Musavi Lari
0 komentar:
Post a Comment